KREDIT DALAM PERSPEKTIF BUSINESS

Uncategorized

KREDIT DALAM PERSPEKTIF BUSINESS

 

Terminologi KREDIT, secara etimologis  bersal dari bahasa Latin yaiti  “credere”, yang berarti kepercayaan. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa  “seorang nasabah debitur yang memperoleh/mendapatkan  kredit dari suatu bank dapat dianggap orang tersebut mendapat kepercayaan dari bank selaku Kreditur. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa yang menjadi dasar pemberian kredit oleh bank sebagai Kreditur  kepada nasabah sebagai Debitur adalah  unsur KEPERCAYAAN.

Merujuk pada  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka pengertian kredit adalah “pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain”.

Sedangkan dalam ketentuan Pasal 1 butir 11 Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,   dirumuskan bahwa kredit adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Berdasarkan rumusan yang termaktub dalam  Pasal 1 butir 11 Undang – Undang  Nomor  10 Tahun1998  dan  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menunjukkan bahwa yang wajib dilakukan oleh Debitur atas kredit yang diberikan kepadanya oleh Kreditur adalah tidak semata – mata melunasi utangnya tetapi juga disertai dengan bunga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Selanjutnya, berkaitan  dengan pengertian kredit, menurut ketentuan pasal 1 butir 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/2/PBI/2005 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk; (a) cerukan (overdraft), yaitu saldo negatif pada rekening giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari; (b) pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang; dan (c) pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain;

 

Created and Posted By:
Appe Hamonangan Hutauruk, SH., MH.
Lecturer, Advocate and Legal Consultant
Handphone: 0818964919, 085959597919, 081213502002

 

=================

HIMBAUAN PARTISIPASI:

Sebagai PEMILIK dan PENULIS artikel – artikel dalam Website https://beritahukum-kebijakanpublik.com, saya menyatakan:

  • Mengajak VENDOR untuk memasang iklan pada artikel – artikel di website https://beritahukum-kebijakanpublik.com dengan langsung menghubungi saya;
  • Mempersilahkan rekan – rekan dan khalayak umum untuk mengcopy seluruh konten yang terdapat dalam website https://beritahukum-kebijakanpublik.com. Akan tetapi sebagai ungkapan KEPEDULIAN kiranya berkenan memberikan partisipasi sukarela melalui transfer ke rekening Bank BNI No. 0263783536 atas nama APPE HUTAURUK.

Semoga dengan kepedulian yang diberikan, saya dapat terus berkarya memposting artikel – artikel yang bermanfaat bagi dunia pendidikan, masyarakat serta bangsa dan negara.

#SalamPersasaudaraan:
APPE HAMONANGAN HUTAURUK

 

 

LAW  FIRM APPE  HAMONANGAN   HUTAURUK & ASSOCIATES
KETUA  UMUM  DPP LSM  KOMAKOPEPA
AKTIVIS’98

Leave a Reply