PENYEBAB PERMOHONAN PINJAMAN DITOLAK OLEH BANK
Adakalanya permohonan pinjaman yang diajukan oleh calon debitur atau suatu pihak tertentu tidak dikabulkan oleh bank disebabkan alasan – alasan sebagai berikut:
- Kesalahan Dokumen dan Data Diri
Ketika akan mengajukan kredit, bank akan meminta calon debitur/peminjam untuk mengisi data diri pada sebuah formulir. Oleh karena itu, harus dipastikan mengisi data tersebut dengan teliti agar tidak terdapat data yang salah.
Dalam beberapa kasus, pengajuan kredit ditolak bisa saja diakibatkan bank yang gagal melakukan verifikasi nomor telepon calon debitur/peminjam. Selain itu, ketika melampirkan dokumen pendukung, jika dokumen tersebut difotokopi pastikan isi dokumen tetap terbaca dengan jelas.
Dengan demikian sangat penting untuk melakukan pemeriksaan seluruh persyaratan dokumen apakah sudah terlengkapi seluruhnya. Hal ini tidak hanya untuk mencegah pengajuan calon debitur/peminjam ditolak, tetapi juga menghemat waktu calon debitur/peminjam agar tidak bolak balik ke bank.
- Jumlah Pinjaman yang Terlalu Besar
Pada umumnya, calon debitur atau peminjam mengajukan jumlah kredit sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi pihak bank memiliki standar perhitungannya sendiri untuk menilai jumlah pinjaman yang sesuai dengan calon debitur/peminjam sebagai nasabah. Ketentuan tersebut diambil berdasarkan kondisi finansial calon debitur/peminjam saat itu.
Bank biasanya akan menganlisa kemampuan membayar calon debitur melalui kondisi tabungan dan juga harta yang dimiliki oleh calon debitur/peminjam, seperti rumah dan kendaraan. Apabila kredit yang diajukan calon debitur/peminjam terlalu besar jumlahnya dibandingkan dengan kemampuan membayar, maka bank akan menolak pengajuan kredit tersebut.
- Jumlah Penghasilan Tidak Sesui Syarat
Beberapa bank memiliki syarat jumlah penghasilan bagi nasabah yang mengajukan kredit. Bahkan kebanyakan bank memberikan syarat minimal gaji sebanyak 3 juta rupiah per bulan atau 36 juta rupiah per tahun. Hal tersebut dilakukan oleh bank semata – mata untuk mengantisipasi risiko kredit tertunggak oleh nasabah maka hal ini dilakukan.
Penghasilan tetap calon debitur atau peminjam menunjukkan kemampuan membayar. Oleh karena itu sebelum mengajukan pinjaman (kredit), pastikan jumlah penghasilan sesuai syarat, dan jumlah pinjaman/kredit yang diajukan juga seimbang dengan kemampuan membayar.
- Jaminan Kredit yang Tidak Sesuai
Jaminan merupakan salah satu hal penting dalam pengajuan kredit. Jika nilai agunan yang diajukan oleh calon debitur/peminjam berada dibawah standar yang telah ditentukan oleh bank, terpaksa bank harus menolak permohonan pinjaman tersebut.
Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank biasanya sebesar 80% dari nilai agunan yang ajukan. Kecuali, jika kredit multiguna yang sudah bekerja sama dengan bank atau perusahaan tersebut.Penilaian agunan ini berlaku untuk kredit jenis konsumtif dan yang bersifat komersial atau usaha.
- Belum Memiliki Kartu Kredit Aktif
Biasanya ada beberapa bank yang memberi syarat nasabah harus memiliki kartu kredit aktif selama minimal 1 tahun untuk dapat mengajukan KTA.
Kartu kredit yang aktif berarti kartu kredit masih digunakan dengan rutin dan masih dibayarkan cicilannya.
Hal ini dikarenakan pihak bank ingin melihat kecenderungan pengeluaran dan juga pembayaran cicilan kalian Akan tetapi ini tidak selalu berlaku di semua bank, dan juga di semua jenis pinjaman.
- Pembayaran Kredit Sebelumnya Kurang Lancar
Apabila calon debitur/peminjam sebelumnya sudah pernah mengajukan kredit, pembayaran cicilan yang kurang lancar bisa menjadi penyebab ditolaknya pengajuan yang baru. Informasi Debitur Individual (IDI) Historis merupakan sejarah kredit yang dimiliki nasabah yang mengevaluasi seberapa lancar pelunasan kredit kalian.
Data calon debitur/peminjam akan otomatis tersimpan di Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia dan dapat diakses oleh bank manapun. Apabila calon debitur/peminjam masih memiliki tagihan kredit yang tertunggak, hal itu akan memperburuk nilai kredit calon debitur/peminjam.Berkaitan dengan hal tersebut, sangat penting untuk membayar tagihan kredit tepat waktu agar pengajuan kredit selanjutnya tetap lancar. Selain itu, hindari juga pembayaran minimum payment berkepanjangan karena hal itu juga dapat memperburuk nila kredit.