MENGGENAPI HUKUM TAURAT (TO FULFILL THE LAW GOD)

MENGGENAPI HUKUM TAURAT
(TO FULFILL THE LAW GOD)

 

Yesus tidak mengutus murid – murid-Nya seorang diri. Dia mengutus mereka berdua – dua. Hal ini menjadi petunjuk yang jelas bahwa Allah menghendaki kita membutuhkan pertolongan dan persahabatan dari orang lain (Jesus did not sent His disciples out alone. He sent them two – by – two. This is a strong indication that God intends for us to need the help and companionship  of others);

Persahabatan melembutkan kita dan membuat kita lebih mudah hidup bersama. Allah memakai kehadiran para sahabat untuk mengingatkan kita akan Diri – Nya. Jalan berkat seringkali dimulai dengan seorang sahabat (Friendship softens us and makes us easier to live with. God uses the presence of friends to remind us of Himself. Often the avenue  of blessing begins with a friend);

Allah sering membawa kita ke tempat – tempat yang kita sendiri tak pernah bayangkan. Pandangan-Nya jauh melampaui pandangan kita. Kuat kuasa-Nya mampu membuka pintu – pintu yang kita pikir sudah tertutup sama sekali (God often take us places we could never dream of going on our own. His vision is far beyond ours. His might and power open doors for us, we thought were permanently closed);

Allah memiliki cara untuk memberikan segala yang kita butuhkan. Masalahnya adalah kita sering gagal untuk mempercayai-Nya pada saat harus menunggu. Kita semua pernah berlaku seperti ini. Kita ingin sekali sesuatu terjadi sehingga kita berusaha meyakinkan Allah untuk memberikan yang kita inginkan sekarang juga (God has a way of providing all we could ever hope for. The problem comes when we fail to trust Him in time of waiting. All of us have done this. we want something to take place so badly that we try to convince God into giving us what we want now);

Jika kita hendak membuat keputusan yang baik, kita membutuhkan kekuatan dan hikmat Allah (If we are to make good decisions, We need divine power and wisdom);

Kuasa Tuhan memberi kita otoritas dan juga kekuatan rohani yang kita butuhkan untuk melakukan rencana Allah. Roh Kudus menyatakan kuasa-Nya agar hidup kita memuliakan Bapa dan menunjukkan bahwa Allah sungguh dapat menyelamatkan dan mengubah manusia melalui Anak-Nya Yesus Kristus (Divine power gives us the authority as well as the spriitual energy needed to carry out God’s plan. The Holy Spirit releases His power so that our lives glorify the Father and demonstrate that God does rescue and transform people through His Son Jesus Christ);

Tujuan Bapa kita adalah agar semua orang percaya terus bertumbuh menuju keserupaan dengan Kristus (Our Fathers’s goal is for all believers to continually make progress toward Christlikeness);

Tuhan mengetahui diri kita yang sebenarnya; kita sendiri tidak dapat melihat diri kita secara obyektif, sehingga kita memerlukan sahabat yang benar – benar mau jujur tentang kesalahan dan kegagalan kita. Penasehat yang baik tidak mengkritik atau menyalahkan, tetapi menunjukkan kebaikan dan kasih (The Lord sees us as we truly are; we lack ability to view ourselves objectively, which is why it’s important to have a friend who will be completely honest about our faults and mistakes. A godly counselor won’t be critical or condemning but rather will prove to be loving and kind);

Kita juga akan bertumbuh secara rohani ketika kita melayani Allah dengan melayani orang lain. Terkadang ini berarti kita harus melayani orang yang cenderung memunculkan sifat – sifat terburuk kita. Namun, dengan terlibat dengan orang seperti ini justeru dapat membuat kita belajar tentang kebenaran, penerimaan dan kasih (We also grow spiritually when we serve God by serving others. At times this may mean ministering to someone who tends to bring out our worst qualities. Getting involved in his or her life, though, can help us learn patience, acceptance, and love);

Kita semua mendambakan jemaat yang kokoh, tetapi pengajaran yang salah, sikap acuh tak acuh, dan kurangnya disiplin dapat melemahkan pengaruh jemaat lokal di dalam maupun ke luar komunitas (We all want the church to be strong, but false doctrine, apathy, and a lack of discipline work together to diminish the local congregation’s influence in the community and beyond);

Pikirkanlah semua hadiah yang pernah Anda terima dalam hidup Anda. Sebagian mungkin sudah membuat kita senang, tetapi Yesus Kristus adalah satu – satunya hadiah yang pernah kita terima langsung dari surga (Think about all the presents you’ve recieved in your life. Some may have seemed heavenly, but Jesus Christ is the only gift any of us will ever recieve that came straight from heaven);

Dosa sudah begitu merusak umat manusia sehingga kita semua harus menanggung murka Allah dan sangat membutuhkan pengampunan dan kelepasan dari dosa, aib dan perbuatan – perbuatan daging (Sin had so wrecked humanity that we were all under the wrath of God and in desperate need of forgiveness and deliverance from our guilt, shame, and fleshly behaviors);

Kita memiliki berbagai kebutuhan fisik dan emosional, dan berbagai macam kehancuran. Oleh karena itulah, Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam hidup kita. Dia tahu tidak ada pemberian lain yang dapat memenuhi kebutuhan atau kerinduan kita sesempurna Yesus Kristus (We had emotional needs, material needs, and all manner of brokenness. So God the Father sent His only begotten Son into our lives. He knew that no other gift could ever provide for our needs or fulfill our longings as completely as Christ Jesus);

Pandanglah Bapa Surgawi untuk apapun yang anda butuhkan. Dia sudah berjanji akan memelihara anak – anak-Nya, dan Dia tahu cara dan waktu yang terbaik untuk melakukannya (Look to your heavenly Father for whatever you need. He has promised to provide for His children, and He knows the best way and timing to do so);

Pada saat mengalami penderitaan, kita mungkin bertanya – tanya apakah Allah peduli atau bahkan mengerti apa yang kita alami. Situasi buruk kita dapat membuat kita memiliki pandangan yang salah tentang Tuhan (When in pain, we may question whether God cares or even knows about what we’re going through. Our adverse circumstances can give us a wrong view of God);

Kasih Tuhan terulur pada kita, dan Dia mau kita datang pada-Nya dengan segala persoalan dan penderitaan kita. Jangan biarkan masalah mengaburkan pandangan Anda tentang Allah yang sangat peduli pada Anda (God’s love extends over us, and He wants us to come to Him with our questions and pain. Don’t allow trials to cloud your thinking about God’s deep concern for you);

Anak – anak remaja seringkali memilih bertindak dahulu dan bertanya belakangan. Dan kemudian, jika jawabannya tidak mau mereka dengar, mereka sering bereaksi negatif. Orang percaya juga bisa bertingkah seperti ini terhadap Allah (Sometimes teenagers decide on a course of action first and ask for input later. And then, if the response is one they don’t want to hear, they often react negatively. Believers can act the same way toward God);

Banyak dari kita juga sudah menjadi korban kebohongan iblis sehingga kita datang kepada Allah dengan mengandalkan perbuatan atau performa kita (Many of us have fallen victim to the devil’s lies and approach God on the basis of our conduct or performance);

Hanya percaya kepada Yesus, yang sudah mati menggantikan kita, dapat membuat kita diterima oleh Allah. Melalui Juru Selamat, kita diampuni dari dosa – dosa kita dan memiliki hidup kekal. Di luar Kristus, kita menghadapi hukuman kekal (Only faith in Jesus, who died in our place, make us acceptable to God. Through the Savior, we are forgiven of our sins and receive  life  everlasting. Apart from Christ, we face eternal punishment);

Jika Yesus hanya seorang manusia, kematian-Nya di kayu salib tidak ada gunanya bagi siapapun. Namun jika pernyataan – pernyataan-Nya sebagai Anak Allah itu benar, keselamatan Anda tergantung pada kepercayaan Anda kepada-Nya (If Jesus were just a man, His death on the cross would be of no benefit to anyone. But if His claims to be God’s Son are true, your salvation depends upon believing in Him);

Orang – orang tidak percaya sedang berada dalam bahaya maut, tetapi sebagian besar tidak menyadarinya. Khabar baiknya adalah tawaran keselamatan Allah melalui Yesus Kristus masih terbuka (Unbelievers are in grave danger, but most do not realize it. The good news is that God’s offer of salvation through Jesus Christ is still available);

Manusia memiliki berbagai kesan yang menyimpang tentang Allah. Akibatnya, pandangan mereka tentang kehidupan pun kurang tepat. Sebagai contohnya, mereka mungkin menganggap hidup ini hanyalah soal nasib. Padahal Tuhan semesta alam tidak perna menganggap bergitu (People have all kinds of distorted impressions of God. As a result, their view of life is awry. For example, they may think life is just a matter of fate. But the Lord of the universe leaves nothing to chance);

Karena Tuhan ingin kita menyikapi kehidupan dengan benar, Firman-Nya memberi kita gambaran yang jelas tentang Dia. Salah satu cara Dia menyatakan diri – Nya adalah melalui dunia secara fisik (Because God wants us to approach life correctly, His Word gives us a clear picture of what He is like. One way  He reveals Himself is through the material world);

Banyak orang menuruti hati nurani mereka tetapi tidak percaya kepada Allah atau menyadari bahwa mereka bertanggung jawab kepada – Nya. Bukti tentang adanya Tuhan tak dapat disangkal, namun Dia tidak akan memaksa siapun untuk percaya (Many people obey their conscience yet fail to believe in God or recognize that they are accountable to Him. The fact is that unbelief doesn’t cancel your accountability to the Lord. The evidence for His existence is undeniable, but He will not force anyone to believe);

Sebagaimana Bapa surgawi sangat peduli dengan keselamatan kita, Dia juga menempatkan prioritas yang tinggi pada aspek kehidupan Kristen kita yang lain: Dia mau membangun relasi dengan Anda dan saya, seperti yang dibangun Yesus dengan para murid-Nya (As much as our Heavenly Father cares about our salvation, He also places high priority on another aspect of our Christian life: He is interested in building a relationship with you and me, the kind that Jesus built with His disciples);

Allah menciptakan kita menurut gambar-Nya, yang berarti kita dapat berpikir dan merasa, bebas memilih dan berkomitmen. Dia ingin mengasihi dan dikasihi kita. Dia tidak menganggap kita hanya sebagai hamba, tetapi sahabat yang dapat Dia percaya (God createdus in His image, which means that we can reason and experience emotion, free choice, and commitment. He wants to love us and have us love Him in return. He thinks of us not merely as servants, but as friends in whom He can confide);

Sungguh merupakan hak istimewa bagi para murid untuk boleh hidup, melayani dan berelasi dengan Kristus. Dan saat ini pun, setelah dua ribu tahun berlalu, sungguh suatu hak istimewa bagi kita, karena Bapa merindukan relasi yang hangat dan erat dengan kita, seperti yang dialami para murid dengan Kristus di abad pertama (It was a special privilege for the disciples to live, work, and interact with the incarnate Christ. But we are also privileged because this very day, two thousand years late, the Father desires to build as warm and intimate  a relationship with us as His Son did with those first – century followers);

Allah kita bukanlah Tuhan yang jauh dan tak terjangkau. Dia begitu dekat. Dan Dia selalu memanggil kita untuk semakin intim dengan Dia (Our God is not some distant, transcendent deity. He’s close. And He is ever calling us to greater intimacy with Him);

Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseorang dilahirkan oleh Roh yang dari atas, orang itu menjadi anak dalam keluarga Allah (Scripture teaches that when one is born from above by the Spirit, that person becomes a child in God’s family);

Banyak orang berpura – pura tertarik mendengarkan Allah sambil mencari – cari alasan untuk mengabaikan Firman-Nya (Many pretend to be interested in hearing from God and yet invent excuses for neglecting);

Begitu kita dilahirkan dalam keluarga Allah, tak ada suatu apapun, termasuk dosa, yang dapat menghancurkan relasi kita dengan Bapa (Once we are born into God’s family, nothing, not even sin, can destroy our relationship with the Father);

Yesus menyatakan dirin-Nya sebagai Anak Allah dan berkata bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Dengan kata lain, barangsiapa telah melihat Kristus berarti juga telah melihat Bapa (Jesus identified Himself as the Son of God and stated that He and the Father are one. In other word, whoever has seen Christ has seen the Father);

Tuhan juga punya rencana dan tujuan untuk setiap kita, dan kitapun akan memuliakan Allah dengan ketaatan kita (There’s a plan and purpose for everyone of us as well, and we likewise glorify the Lord by our obedience);

Berdiam diri di hadapan Tuhan berarti percaya kepada-Nya, meyakini bahwa apapun yang Dia siapkan untuk Anda pastilah yang terbaik. Berdiam diri merupakan hal yang penting dalam menanti – nantikan Tuhan (To rest in the Lord means to trust in Him, to be convinced that whatever He has in store for you absolutely and auquestionably is in your best interests. Resting in the Lord is a key element in waiting upon Him);

Rancangan dan persiapan Allah akan kedatangan Yesus Kristus sebagai Penebus demikian rinci, tepat dan mencengangkan. Dia mengatur, memakai dan menggerakkan orang – orang, bangsa – bangsa, perdaban dan bahkan langit untuk membuat kelahiran Juru Selamat kita terjadi pada waktunya (God’ s plan and preparation for the coming of Jesus Christ as Redeemer was so detailed and precise as to be mind – boggling . He managed, manipulate, and move men, nations, civilizations, ang eben then heavens tu brng about at a given time the birth of our Savior);

Allah juga memakai para nabi selama berabad – abad untuk menyampaikan beberapa rincian yang sangat cermat tentang kedatangan Mesias, rincian yang menjelaskan bahwa hanya di dalam Yesus Kristus seluruh sejarah kehidupan manusia digenapi (God used the prophets for centuries to proclaim some of the most minute details of the coming of the Messiah, details that only Jesus Christ in all of human history has fulfilled);

Yesus datang untuk membawa damai di hati manusia, damai dalam kesedihan, keterasingan, pemisahan, kesepian, kekecewaan, ketakutan, kemarahan, penyesalan, luka hati dan dosa (Jesus came to bring peace to the hearts of mankind, peace from sorrow, isolation, separation, loneliness, frustration, fear, anger, regret, hurt, and sin);

Hanya Anak Allah yang dapat menentramkan dan memantapkan hati kita bahwa kita dapat memahami dan mengalami kasih dan pengampunan yang sempurna dari Allah yang kudus (It is God’s Son who calms our hearts and reasures us that we can know and experience the perfect love and forgiveness of a Holy God);

Setelah kejatuhan manusia dalam dosa, Allah memberikan Taurat-Nya agar manusia memiliki pedoman untuk hidup benar di hadapan-Nya (After the fall, God established His law so that man would have a way to live rightly before Him);

Allah sudah memberi kita Anak-Nya; yang berarti Dia memberikan Diri-Nya sendiri kepada kita. Inilah hadiah Natal terindah, yang diberikan kepada kita untuk kita miliki selama – lamanya (God gave us His Son. He gave us Himself. This is our ultimate Christmas gift, and it is ours to enjoy for all of eternity);

 

Writer and Copy Right:
Dr. (Cand.) Appe Hamonangan Hutauruk, SH., MH.
Lecturer, Advocate and Legal Consultant
Handphone: 0818964919, 085959597919, 081213502002

 

LAW  FIRM APPE  HAMONANGAN   HUTAURUK & ASSOCIATES
KETUA  UMUM  DPP LSM  KOMAKOPEPA
AKTIVIS’98

Leave a Reply

News Feed